Jumat, 20 Mei 2011

IKTERUS NEONATORUM

Ikterus adalah pewarnaan pada kulit, mikosa, selaput mata akibat peningkatan kadar bilirubin. Ikterus mulai tampak pada kadar bilirubin diatas 5mg% dan dimulai dari daerah muka. Ikterus fisiologis ini biasanya timbul pada usia 2-7 hari, dan mengilang pada umur 10-14 hari, bayi masih aktif, minum kuat, umumnya tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat rawat jalan.
Cara Mengatasi
1.       Anjurkan iu untuk memberi minum bayi lebih sering (minimal setiap 3 jam).
2.     Jaga agar bayi tetap hangat.
3.     Rujuk apabila ditemukan ikterus non-fisiologis, berikut ini:
a)     Timbul pada 24 jam pertama kehidupan.
b)    Kuning menetap ≥ 14 hari.
c)     Kuning melewati pusat.
d)     Tinja seperti dempul
e)     Disertai tanda-tanda bahaya lainnya.

Departemen kesehatan RI 2009

DIARE NEONATORUM

          Diare adalah sindrom klinik yang ditandai oleh berak cair dengan/ tanpa disertai muntah. Sedangkan diare sendiri adalah berak lebih sering daripada biasanya disertai perubahan konsistensi tinja lebih cair.
Diare dibedakan:
1.       Diare tanpa dehidrasi
2.     Diare dengan dehidrasi
Tanda dehidrasi:
1.          Keadaan umum : gelisah, rewel, atau letargis
2.        Mata cekung
3.        Cubitan kulit kembali lambat atau sangat lambat

Cara Mengatasi
1.       Diare tanpa dehidrasi:
a.      Tetap dirawat Bidan
b.     Minum ASI teruskan, lebih sering disusukan
c.      Minum cairan Rehidrasi oral selang-seling dengan ASI
2.     Diare dengan dehidrasi sedang – berat
a.      Harus dirujuk
b.     Sambil dirujuk, sambil diberi ASI atau ASI peras
c.      Minum Cairan Rehidrasi oral


Departemen kesehatan RI 2009

CARA MEMANDIKAN BAYI

1.       Pilih tempat untuk menempatkan ember mandi bayi. Meja atau bak pencuci didapur atau kamar mandi, atau bak mandi rendam dewasa (meskipun ruang gerak dan ketinggiannya membuat mandi disini agak sulit). Pastikan bahwa posisi anda cukup nyaman dan banyak ruang untuk ember dan perlengkapannya. Pada dua kali mandi yang pertama, mungkin anda tidak akan menggunakan sabun karena membuat bayi licin.
2.     Siapkan semua perlengkapan berikut sebelum anda melepas pakaian bayi dan mengisi ember :
  • Ember, baskom, atau bak pencuci yang suda disikat bersih dan siap untuk diisi.
  • Dua lap pembasuh (cukup satu bila anda menggunakan tangan untuk memegang sabun).
  • Gumpalan kapas steril untuk membersihkan mata.
  • Handuk, lebih baik yang mempunyai bagian kerudung untuk kepala.
  • Popok dan pakain bersih.
  • Salep untuk gatal-gatal karena pengunaan popok, bila perlu.
  • Sebagai tambahan, pelindung baju anda dari bahan yang tahan air.
3.     Masukkan air hangat setinggi 5 cm kedalam ember bayi ; periksa kehangatannya dengan siku tangan anda. Jangan pernah masukkan air kedalam ember ketika bayi sedah berada didalamnya, sampai leher bayi cukup kuat, anda perlu memeganginya dengan satu tangan sementara tangan anda yang satu lagi membersihkan bagian punggungnya. Karena dapat terjadi perubahan suhu tubuh yang mendadak. Jangan masukkan sabun bayi atau sabun untuk mandi rendam kedalam air, karena dapat membuat kulit bayi menjadi kering.
4.     Buka seluruh baju bayi.
5.     Secara bertahap masukkan bayi kedalam ember, berbicaralah dengan nada yang menenangkan dan menguatkan agar takutnya berkurang, dan pegangi dengan lembut tetapi kuat untuk mencegah terjadinya refleksi terkejut. Sampai leher cukup kuat, beri dudukan pada bagian leher dan kepala dengan satu tangan, kecuali jika ember bayinya sudah memiliki sarana pendukung, atau jika bayi lebih memilih dukungan tangan anda daripada dukungan dari ember. Peganglah bayi dengan kuat pada posisi setengah melingkar (terlepasnya bayi dari pegangan dapat menimbulkan rasa takut yang buruk).
6.     Dengan tangan yang masih bebas bersihkan bayi, mulai dari bagian yang terbersih kebagian yang terkotor. Pertama-tama gunakan kapas steril yang dibasahi air hangat untuk membersihkan mata, basuh dari arah hidung kearah luar. Gunakan kapas bersih untuk setiap mata. Kemudian bersihkan wajah, bagian luar telinga, dan leher. Meskipun sabun tidak diperlukan disemua bagian setiap hari (kecuali jika bayi anda kotor terus), gunakan setiap hari pada tangan dan area popok. Gunakan sabun 2 hari sekali pada lengan, leher, tungkai kaki dan perut, sejauh kulit bayi tidak tampak mengering- jika mengering gunakan sabun lebih jarang. Pakai sabun dengan tangan atau lap pembasuh. Setelah anda membersikan tubuh bagian depan, putarlah tubuhnya dilengan anda, kemudian bersihkan bagian punggung dan bokong.
7.     Basuh seluruh tubuhnya dengan lap pembasuh yang bersih.
8.     Satu atau dua kali seminggu cucilah kepala bayi dengan menggunakan sabun atau shampo bayi. Basuh dengan bersih dan keringkan dengan handuk. Menggendong bayi dipundak adalah posisi sendawa yang efisien bagi banyak bayi, tetapi jangan lupa untuk melindungi baju anda.




Arlene Eisenberg
Heidi E. Murkoff
Sandee E. Hathaway, B.S.N. “Apa Yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan”







Rabu, 11 Mei 2011

INFEKSI PADA BAYI BARU LAHIR

Infeksi merupakan salahsatu penyebab utama kematian bayi baru lahir yang sesungguhnya dapat dicegah dan diobati. Penting untuk diingat bahwa infeksi lokal dapat meluas dan berbahaya seperti infeks pada kulit, mulut, mata, tali pusat dll.
Infeksi Lokal :
A.   Infeksi Kulit
  • Pustule (diameter <1 cm) atau bula (diameter ≥ 1 cm) dikulit.
  • Awalnya satu kemudian bertambah banyak dan menyebar.

Cara Mengtasi
1.       Gunakan sarung tangan yang besih.
2.     Bersihkan bagian kulit yang meradang dengan sabun.
3.     Bila tidak ada perubahan ≥ 3 hari atau keadaan semakin memburuk, segera rujuk.

B.    Ruam Pada Peineum
1.       Hindari kelembaban disekitar perineum, dengan cara popoknya diganti jika basah atau kotor.
2.     Ruam dapat diolesi denagn larutan gentian violet 0,25% setiap kali mengganti popok sampai ruam mengering.

C.    Ruam Pada Mulut (oral trush)
1.       Bersihkan mukosa mulut denagn kassa bersih yang dicelup air hangat.
2.     Olesi gentian violet 0,25%, 2-4 kali sehari pada mukosa mulut.
3.     Setelah membaik, lanjutkan hingga 2 hari berikutnya.
4.     Minta ibu mengolesi puting payudaranya dengan larutan gentian violet 0,25% setelah ibu menyusui selama bayi dalam proses pengobatan.
5.     Bila tidak terdapat perbaikan ≥ 3 hari atau keadaan semakin memburuk, atau bayi mempunyai masalah lain, segera rujuk ke rujukan yang lebih lengkap.
6.     Setelah bayi sembuh, beri ASI dan sebelumnya ibu mencuci tangan dan memeras sedikit ASI untuk dioleskan disekitar puting dan areola.

D.   Infeksi Pada Mata
Bila mata merah atau kelopak mata bengkak tanpa mengeluarkan nanah. Cuci tangan, bersihkan kedua mata 3 kali sehari dengan kasa yang dicelup air hangat dari arah lateral ke medial (dari samping ke tengah), dilanjutkan dengan mengoleskan salep mata tetrasiklin 1% atau kloramfenikol 1% pada kedua mata. Cuci tangan kembali, bila tidak ada perubahan  ≥ 3 hari atau keadaan semakin memburuk segera rujuk ke rujukan yang lebih lengkap.

E.    Infeksi Tali Pusat
Bila tali pusat bayi membengkak, merah dan bernanah dengan penyebaran dikulit < 1 cm sekitar tali pusat.
1.       Cuci tangan lalu kenakan sarung tangan bersih.
2.     Besihkan tali pusat dan sekitarnya dengan kassa bersih yang dicelupkan air hangat.
3.     Oles tali pusat bayi dan sekitarnya dengan gentian violet 0,25% atau povidon iodine 2,5%, 4 kali sehari sampai tidak bernanah lagi.
4.     Cuci tangan kembali.
5.     Bila ditemukan bengkak dan merah meluas ≥ 1 cm dikulit sekitar tali pusat atau bernanah dan berbau atau, kulit sekitar tali pusat merah dan keras, diperkirakan suatu infeksi berat maka bayi harus dirujuk ke rujukan yang lebh tinggi.

Infeksi Sistemik:
Rujuk apabila terdapat salah satu tanda/ gejala sepsis neonatorum (infeksi sistemik berat pada masa neonatal) dibawah ini :
  • Bayi mengantuk/ letargis atau tidak sadar.
  • Kejang disertai tanda/ gejala infeksi lain.
  • Gangguan nafas.
  • Malas/ tidak bisa minum dengan atau tanpa muntah.
  • Ada bagian bayi berwarna merah, mengeras (sklerema).
  • Ubun-ubun cembung.
  • Suhu badan > 37,5oC atau badan teraba panas.
Suhu badan < 36,0oC atau badan teraba dingin disertai tanda/ gejala infeksi lain.


Departemen kesehatan RI 2009

HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR

Hipotermi pada bayi baru lahir adalah suhu tubuh dibawh 36,5oC pengukuran dilakukan pada ketiak selama 3-5 menit.
Hipotermi disebabkan oleh :
1.       Evaporasi, terjadi apabila bayi lahir tidak segera dikeringkan.
2.     Konduksi, terjadi apabila bayi diletakkan ditempat dengan alas yang dingin, seperti pada waktu menimbang bayi.
3.     Radiasi, terjadi apabila bayi diletakkan diudara lingkungan dingin.
4.     Konveksi, terjadi apabila bayi berada dalam ruangan ada aliran udara karena pintu, jendela terbuka.

Cara Mengatasi Hipotermi
1.       Ganti pakain yang dingin dan basah dengan pakain yang hangat dan kering, memakai topi dan selimut yang hangat.
2.     Bila ada ibu/ pengganti ibu anjurkan menghangatkan bayi dengan melakukan kontak kulit dengan kulit.
3.     Periksa ulang suhu bayi 1 jam kemudian, bila suhu naik pada batas normal (36,5-37,5o C), berarti usaha meenghangatkan berhasil.
4.     Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering. Bila bayi tidak dapat menyusu, berikan ASI peras.
5.     Rujuk apabila terdapat salahsatu keadaan :
  1. Jika setelah menghangatkan selama 1 jam tidak ada kenaikan suhu (membaik).
  2. Bila bayi tidak dapat minum
  3. Terdapat gangguaan nafas atau kejang.
  4.  Bila disertai salah satu tanda tanpak mengantuk/ letargis atau ada bagian tubuh bayi yang mengeras.

6.     Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada masalah lain yang memerlukan pengawasan, bayi tidak perlu dirujuk.
7.     Nasihati ibu cara merawat bayi lekat/ metode Kanguru dirumah.

Departemen kesehatan RI 2009